Aplikasi COASS mempermudah konsultasi dengan dokter gigi


COASS mempermudah konsultasi pasien dengan dokter gigi - Kemajuan teknologi dan komunikasi telah membantu pekerjaan manusia menjadi lebih ringan. Contoh halnya adalah ketika anda akan melakukan konsultasi dengan dokter gigi sekarang anda tidak perlu datang langsung ke rumah sakit untuk bisa bertemu langsung dengan dokter tersebut. 

Aplikasi terbaru yang diberi nama COASS yang bisa memudahkan para pasien untuk berkomunikasi langsung dengan dokter gigi. Aplikasi ini diciptakan oleh mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang difasilitasi untuk para dokter gigi untuk bisa berkomunikasi langsung dengan pasien dengan menggunakan fasilitas dunia maya.

Seperti yang dikatakan oleh Arief Faqihudi, Ketua Tim COASS “COASS merupakan platform yang menghubungkan mahasiswa kedokteran gigi yang tengah mengambil pendidikan profesi dengan pasien gigi,” pada Kamis (30/03/2017), dikutip dari Okezone.com.

Cara menggunakan laman ini cukup mudah anda hanya perlu membuka laman COASS.id dan login, ada beberapa data yang harus anda isi untuk bisa membuka akun anda. setelah selesai melakukan pengisian data maka anda bisa langsung membuka lama ini dengan alamat akun yang sudah anda daftarkan.

“Saat mulai membuka user pada awal Maret 2017 kemarin sudah lebih dari 100 koas dan 600 pasien yang melakukan input data. Bahkan, saat ini sudah ada 2.000 kasus yang berhasil ditangani,” ujarnya. Mereka juga terus melakukan pengbangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk para pasien. Pengembangan dilakukan oleh Silva Meliana dan Ratihana Nurul dari FKG, Ilham Imaduddin, Damar Adi Prabowo, Ahmad Shalahuddin, dan Andhika Kurnia Harryajie dari FMIPA dan telah dilakukan sejak Januari 2017.

Kualitas dari lama ini tidak perlu diragunakan lagi karena laman ini dipantau langsung oleh dokter gigi profesional. Biaya untuk perawatan di laman ini jauh lebih murah dari perawatan yang dilakukan langsung dirumah sakit, perbedaan harga hingga 50-80 persen walaupun harga berbeda jauh tapi tahapan dari semua perawatan yang dilakukan koas terus dipantau langsung oleh dokter gigi profesional.

Silva juga menjelaskan adanya aplikasi ini karena minimnya jumlah dokter gigi di Indonesia.

Baca juga Alokasi Dana Beasiswa Rp 200 Miliar dari UGM per tahun 

“Lambatnya perguruan tinggi menghasilkan lulusan dokter gigi salah satunya karena keterlambatan dalam pendidikan profesi dokter gigi. Normalnya pendidikan profesi ditempuh 1,5-2 tahun, tetapi hampir 50% mahasiswa menempuh pendidikan ini lebih lama,” jelasnya.

Dia juga mengatakan hal ini dilakukan untuk mengatasi lambatnya pendidikan profesi dokter gigi karena ketidaksesuaian jadwal keduanya. maka dari itu aplikasi ini diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi koas dan pasiennya. 

Related Posts

Load comments