Anak Tukang Becak raih IPK 4,00 di ITB


Prestasi seorang anak tukang becak - 2014 Herayati mampu mengalahkan puluhan ribu peserta seleksi dari seluruh Indonesia untuk bisa masuk menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), dan hebatnya dia bisa diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Sawiri sebagai ibu sangat bangga terhadap prestasi yang didapat oleh anaknya, Sawiri bangga dan tidak percaya anaknya mampu mengenyam pedidikan di perguruan tinggi.

Sawiri ibu dari Herayati ini memiliki profesi sebagai tukang becak, dan setiap harinya hanya berpenghasilan Rp 15 ribu perhari dari hasil narik di Cilegon, Banten. Keadaan ekonomi yang membuat Sawiri tidak yakin bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi.

Sawiri mengatakan bahwa dia bangga dengan prestasi yang didapat dari putrinya tersebut, "Bangga dengan Hera. Walaupun ekonominya segini, alhamdulillah anak belajarnya tidak putus semangat, terus belajar" dikutip dari Okezone.com.

Dan Herayati bukanlah anak yang tidak bisa bersyukur dengan apa yang diterima selama ini. Dia bertekad akan memperbaiki derajat keluarganya dengan cara berprestas. Dia juga selalu menganggap keberhasilan yang telah dicapai saat ini itu berkat orangtuanya. Herayati slalu percaya, setiap keinginan pasti ada jalannya.

"Selalu bersyukur. Orangtua mencari nafkah panas-panasan dan hujan-hujanan. Masa kita mau malas. Saya ingin menaikkan derajat keluarga, kemudian membuat orangtua dan guru bahagia" tambahnya.

Baca juga Kiat sukses jadi lulusan terbaik versi Calon Dokter Cantik 

Perjuangan Hera dan sang ibu Sawiri ternyata tidak sia-sia, Hera mampu mendapatkan IPK sempurna yakni 4,00 di semester lima. Prestasi tersebut tentu tidak mudah untuk mendapatkannya karena di semester sebelumnya IPK dari Hera naik turun.

Hera tidak boleh puas dengan apa yang dicapai saat ini, karena ini belum akhir dari pendidikannya Hera masih harus menghadapi semester-semester selanjutnya untuk bisa lulus dari ITB. Hera selalu mendapatkan dukungan dari seluruh keluarganya, apalagi untuk kuliah Hera tidak membebani kedua orangtuanya.

Related Posts

Load comments