Pada tahun ini Sebanyak 1.580 Dosen tak Lulus Sertifikasi -- Jumlah ini bukanlah jumlah yang sedikit karena ini merupakan 20% dari jumlah dosen yang harusnya bisa melakukan sertifikasi, namun apalah daya bila memang standar kelulsannya tidak bisa tercapai hanya karena pelanggaran peraturan yang ada.
kegiatan sertifikasi yang melarang diadakannya copy-paste ternyata tidak diindahkan oleh lebih dari 1.000 dosen pada gelombang pertama sertifikasi dosen ini, banyak dari mereka menganggap remeh adanya sertifikasi ini, padahal biaya yang cukup besar harus dikeuarkan dan sekarang dibuang secara percuma.
Mungkin hanya karena para dosen kurang percaya diri dengan kemampuannya hingga melakukan copy-paste. Kebanyakan dari mereka berfikir bahwa mereka bisa belajar dari lulusan sertifikasi dosen tahun lalu dan kemudian itu bisa diikuti tanpa disaring kembali apa yang dibutuhkan dalam sertifikasi dosen tahun ini,istilahnya mereka melakukan copy-paste lah, padahal yang benar adalah meniru gaya belajar dan usahannya saja, bukan hasilnya.
Undang-undang setifikasi dosen direncanakan selesai pada tahun 2015 akhir, namun samapai sekarang masih saja belum selesai. Kendala terbesar dari sertifikasi ini adalah Ketidaklulusan disebabkan karena nilai deskripsi diri, kemudian pada nilai gabungan seperti Bahasa Inggris dan nilai kompetensi. Usia peserta sertifikasi dosen masih ada yang di atas 60 tahun. Usia lainnya pada usia 31, 32, dan 33 tahun.
Para Dosen yang sekarang masih belum Sertifikasi diharapkan bisa segera melunasi kewajibannya agar bisa mendapatkan haknya. hal inilah yang menjadi PR bagi Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Negara untuk segera Menyelesaikannya. Dirjen Ali Gufron sang Dirjen sangat menyayangkan hal ini.
Tujuan awal diadakannya kegiatan ini adalah untuk bisa meningkatkan kualitas para Dosen-dosen di Indonesia, lalu setelah itu mereka membawa dampak baik bagi pendidikan pada Perguruan Tinggi, lalu juga bisa berguna bagi kehidupan bangsa negara Indonesia. Tapi hal yang diluar dugaan ini menjadi momok yang sekarang harus bisa diberantas dulu, baru setelah itu kita bisa berangan-angan tinggi Indonesia akan maju.