Peringatan Hari Kartini dan Maknanya

Peringatan Hari Kartini Tahun 2017 - Pada Peringatan Hari Kartini Tahun 2017 ini, tim bangsaku akan mencoba untuk mengulas ulang tentang sejarah singkat dan makna-makna yang terkandung dalam peringatan hari kartini ini. Pada tahun 2017 ini, Peringatan hari kartini tepatnya pada hari Jum'at tanggal 21 April 2017. Dimana pada hari tersebut semua orang telah mengenang sebuah momen penting bagi kemerdekaan hak kaum perempuan. Tentunya masyarakat Indonesia sangat mengenal sosok Ibu R.A Kartini, Jerih payah serta perjuangannya patut dijadikan sebagai motivasi bagi kaum wanita untuk dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya serta bisa berkarir pada dunia kerja. 


Sejarah Peringatan Hari Kartini 2017 - Peringatan hari kartini ini awalnya dikeluarkan pada masa pemerintahan Presiden Indonesia pertama yaitu Bpk. Soekarno mellaui Keputusan Presiden Republik Indonesia no. 108 tahun 1964, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini sebagai hari peringatan nasional yang dikenal dengan Hari Kartini. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. 

Berikut ini adalah biografi mengenai Kartini:

Nama lengkap dari Kartini adalah Raden Adjeng Kartini. Beliau lahir di kota Jepara Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879 dan kemudian tangal dan bulan kelahirannya diperingati sebagai hari Kartini. Beliau meninggal dunia di Rembang Jawa Tengah, pada tanggal 17 September 1904 di umurnya yang ke 25 tahun. Perempuan yang lebih dikenal dengan sebagai Raden Ayu Kartini ini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia dan dikenal pula sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Adjeng Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[3], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Sekolah Kartini, 1918

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Kartini hanya memiliki anak satu. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Kartini merupakan wanita yang energik dan semangat. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Itulah tadi beberapa informasi mengenai biografi dari Kartini yang disitat dari wikipedia. Pada tahun 2016 ini, seiring dengan gencar-gencarnya refolusi mental bangsa yang digagas oleh presiden Joko Widodo, setiap sekolah di tanah air telah semangat Menyambut kedatangan hari kartini ini dengan berbagai lomba-lomba dan kegiatan lainnya. Hari kartini mengingatkan kita semua bahwa wanita juga mempunyai hak untuk berjuang dan tidak harus ditindas terus menerus. Untuk mengetahui lebih lengkap makna Hari Kartini, silahkan simak informasi di bawah ini:

MAKNA HARI KARTINI 2017

Makna Peringatan Hari Kartini. Kartini adalah sosok perempuan Indonesia yang berusaha keras untuk bisa meningkatkan derajat perempuan supaya bisa menjadi lebih baik dalam pendidikan. Pada Peringatan Hari kartini ini, terdapat beberapa makna yang dapat diambil oleh perempuan, diantaranya adalah:

Mendapatkan Pendidikan yang Setara 
Anak Perempuan mempunyai hak untuk bisa bersekolah sampai jenjang yang lebih tinggi. Itulah yang diperjuangkan oleh Kartini, perempuan harus bebas dari kebodohan, dan penjajahan oleh kaum pria. Efek dari perjuangan Kartini hingga sekarang sangat terasa, sudah banyak wanita-wanita indonesia masa kini yang mempunyai pendidikan hingga tinggi, bahkan ada beberapa juga yang menjadi pemimpin di suatu daerah, sebut saja Walikota Surabaya yang terkenal sekarang ini. Meskipun seorang perempuan, Bu Risma sangat berwibawa dalam mempimpin kota Surabaya. Tindakan tegas dan membela warganya adalah ciri khas dari Bu Risma, bahkan dia juga mendapat kepercayaan penuh dari warga Surabaya, itu dibuktikan dari pemilihan Walikota pada tahun 2016 lalu. 

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini

Mendapatkan perlakuan yang sama dalam segi kehidupan
Pada zaman dahulu perempuan sering kali ditindas, karena mereka lemah dan dianggap tidak berdaya. Namun dengan perjuangan Kartini, kedudukan seorang perempuan menjadi sama dengan laki-laki dalam segi kehidupan. Mereka berhak hidup bebas dan bahagia tanpa harus ditindas terus-menerus oleh suaminya, mereka mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan posisi/jabatan tertentu di kantor atau di pemerintahan. 

Indonesia adalah negara hukum, semua tindakan kekerasan dan kejahatan pasti akan mendapatkan sanksi yang setimpal. Dengan adanya peringatan hari Kartini ini, diharapkan menjadi momen kebangkitan tersendiri bagi mereka (kaum perempuan) yang masih saja ditindas di keluarganya. Perempuan memiliki hak untuk melawan dengan melaporkan tindakan kekerasan yang menimpa pada dirinya. Jadi, janganlah merasa takut untuk melaporkan tindakan kekerasan dan kejahatan kepada pihak yang berwenang, karena pelapor pasti akan dilindungi oleh pihak yang berwajib.

Demikian artikel mengenai Hari Peringatan Kartini 2017 yang bertepatan pada tanggal 21 April 2017. Semoga dengan adanya peringatan hari kartini ini, sudah tidak ada lagi wanita-wanita yang ditindas di negeri ini...

Selamat berjuang, semoga sukses...

Related Posts

Load comments