Kisah Inspiratif: Anak Sopir truk Raih Gelar Sarjana di Unpad dengan IPK 3,82

Kisah Inspiratif anak tukang sopir yang lulus sarjana

Bangsaku.web.id - Kisah Inspiratif. Sudah banyak sekali kisah-kisah inspiratif yang dapat menggugah kita semua untuk lebih memahami bahwa pendidikan adalah sesuatu yang penting. Terkadang orang tua berani berjuang keras dan rela menjual aset-aset penting dari keluarganya hanya untuk menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi, dengan harapan supaya anaknya supaya bisa menjadi orang yang hebat, sukses, mendapat pekerjaan yang enak dan tidak seperti orang tuanya. 

Pada kesempatan kali ini, tim bangsaku akan membagikan informasi mengenai Anak seorang sopir truk yang sukses bisa kuliah di Universitas Padjajaran melalu jalur Bidikmisi dan akhirnya bisa lulus dengan IPK 3,82.

Willy Antika adalah putri dari pasangan suami istri Suwirman dan Nurlaeli. Dia akhirnya berhasil mewujudkan impiannya untuk meraih gelar Sarjana Geofisika di Universitas Padjajaran dengan IPK 3,82. Anak perempuan asal Padang itu memanfaatkan waktu untuk meraih gelar sarjananya dalam kurun waktu tujuh semester. sebuah prestasi yang membanggakan dan itu patut dicontoh oleh pelajar-pelajar lain. 

Profesi orang tua terutama ayah yang hanya sebagai sopir truk tidak menghalagi niat dan tujuannya untuk meraih cita-cita dan mewujudkan impiannya agar bisa melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Melalui program Bidikmisi, akhirnya Willy Antika dapat diterima kuliah di Universitas Padjajaran di jurusan Geofisika. 

"Informasi program bidikmisi sendiri Saya peroleh dari senior sewaktu di SMA, bahwa bidikmisi merupakan beasiswa yan ditujukan bagi mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki kemampuan akademik," ujarnya. seperti dilansir dari laman resmi Unpad, Selasa (9/2/16).
Baca juga: Tatacara dan Persyaratan Pendaftaran Bidikmisi 2016
Selama kuliah di Universitas Padjajaran, biasa kuliah dan hidup Willy disokong oleh dana bantuan dari program Bidikmisi, Namun Willy juga berusaha keras untuk mencari pendapatan guna memenuhi kebutuhan lainnya dengan cara berjualan kue dan menjadi guru les privat. Dengan begitu, Siswa Alumni dari SMAN 1 Padang Panjang itu memperoleh tambahan uang saku. 

Sedangkan Ayah yang menjadi seorang sopir hanya mendapatkan pendapatan yang tak lebih dari Rp. 1 juta, uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah dan juga untuk membiayai sekolah kedua adiknya. Jadi, orang tua tidak bisa membantu banyak mengenai biaya kuliah Willy, hanya do'a dan restunyalah yang membuat Willy bisa berhasil lulus dengan waktu tujuh semester dan mendapatkan IPK 3,82. 

Namun Hal tersebutlah yang memotivasi Willy untuk terus giat belajar dan meningkatkan prestasinya di tempat kuliah. Bahkan sejak awal, dia juga sudah mempunyai target untuk lulus tepat waktu dengan nilai yang bagus. Keberhasilan yang ia dapatkan juga tidak lepas dari do'a serta restu dari orang tuanya.
Baca Juga: Kisah Inspiratis: Anak penjual Somay sukses Kuliah S3 di Belanda 
Saat pulang kampung ke Padang, Willy selalu membawakan transkrip nilai-nilai kuliahnya, supaya orang tuanya bisa mengetahui dan selalu memberikan do'a serta restunya.

Ayah Willy, Bapak Suwirman juga berharap kelask sang putri tercintanya bisa menjadi sosok anak yang bisa menjunjung tinggi adik-adik dan keluarganya. Karena selama ini Willy dikenal sebaga anak yang pintar, dan hal tersebut terlihat sejak dia duduk di bangku SMA. 

Semoga kisah hidup Willy tadi bisa membuat pembaca lebih memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anak kita. Jika kamu adalah seorang pelajar, maka jangan sia-siakan waktumu untuk belajar, karena jika kamu lulus dengan nilai yang tidak teralu bagus, hal tersebut juga kurang membanggakan buat kamu dan orang tuamu. Jadi, Tetap semangat belajar dan Semoga Sukses...

Related Posts

Load comments