LKS Porno siswa kelas IV SD, Kemdikbud akan Ketatkan Pengawasan Buku

LKS terdapat gambar berbagu Porno. Kali ini LKS yang terdapat gambar yang berbau porno adalah LKS mata pelajaran Bahasa Inggris yang diperuntukkan bagi siswa kelas IV SD di Sidoarjo, Jawa Timur yang memuat foto patung wanita setengah Telanjang.

LKS Porno

Kemendikbud mengklaim beredarnya LKS Porno ini bukan merupakan Tanggung Jawab Kemdikbud. epala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemdikbud, Supriyatno mengklaim, kejadian tersebut bukan tanggung jawab Kemdikbud. "Kasus LKS bergambar porno ini sudah lama dan hanya terjadi di Sidoarjo. LKS sendiri tidak diproduksi Puskurbuk," ungkapnya saat dihubungi Okezone, baru-baru ini.

Baca Juga:
Supriyanto menjelaskan, pembuatan LKS dilakukan guru-guru mata pelajaran dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bekerja sama dengan penerbit. "Ini inisiatif guru-guru membuat LKS sebagai bahan latihan bagi siswa-siswi mereka," tambahnya.

Insiden tersebut membuat Dinas Pendidikan Sidoarjo menarik kembali LKS yang sudah beredar. Supriyatno tidak menampik, banyak LKS memuat konten kurang karena tidak adanya sistem penilaian.

"Jika merujuk mekanisme pengadaan buku, sudah pasti tidak layak dengan kriteria kami. Namun LKS sendiri memang dibuat sekelompok guru di forum mata pelajaran agar para siswanya bisa berlatih soal," tandasnya.

Kemendikbud Ketatkan Pengawasan Buku.
Meski LKS bukan kewenangan Kemdikbud, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemdikbud, Supriyatno menegaskan, pihaknya akan memperketat pengawasan penerbitan buku pelajaran. "Kami sedang membuat satu peraturan menteri, yang mengatur ketentuan buku pelajaran yang baik itu seperti apa. Dalam waktu dekat akan terbit permennya," ujar Supriyatno saat dihubungi Okezone, baru-baru ini.

Dia berharap, keberadaan Permen tersebut bisa mengawasi serta mengontrol peredaran buku dan LKS. Dengan begitu, kasus LKS dengan konten-konten yang tidak baik bisa dihindari. Kalaupun sekolah ingin memakai buku pelajaran di luar terbitan Kemdikbud, ujar Supriyatno, harus dipastikan buku tersebut sudah lolos penilaian.

"Sekolah juga perlu berkomitmen untuk bisa menggunakan buku-buku yang sudah melalui penilaian dan kriteria yang baik. Jadi, silakan memakai buku di luar terbitan Kemdikbud, asal sudah melalui tahap penilaian. Misalnya, dari segi materi dan penyajian sudah benar. Penggunaan bahasa juga santun. Dengan kriteria tersebut maka buku bisa digunakan," tandasnya.

Belum lama ini beredar buku LKS bahasa Inggris yang mengandung foto patung perempuan setengah telanjang. LKS itu sedianya dipakai siswa kelas IV SD di Sidoarjo, Jawa Timur. Dinas Pendidikan Sidoarjo telah menarik LKS bermasalah tersebut.

Related Posts

Load comments