Alergi Wi-Fi, Timbulkan Reaksi di Tubuh

Dampak Sinyal Wi-Fi. Kenalilah tanda-tanda menjurus bahwa diri Anda alergi terhadap Wi-Fi, apalagi bagi pekerja kantor atau karyawan yang sering berada pada area wi-fi, karena beberapa penelitian sudah menjelaskan bahwa seseorang yang alergi terhadap sinyal Wi-Fi akan menimbulkan reaksi fisik bagi tubuh. WHO mengakui adanya fenomena terhadap alergi wi-fi yang dirasakan seseorang. Di mana kondisi hipersensitivitas akibat gelombang elektromagnetik (EHS) ini digambarkan dengan adanya reaksi fisik seperti jantung berdebar, kelelahan, dan mual.

Beberapa orang mengklaim bahwa dirinya terkena radiasi elektromagnetik, yang dipancarkan oleh perangkat seperti ponsel ataupun komputer, juga beberapa perangkat seperti router internet. Hal ini memang masih ditindak-lanjuti kembali, dan para dokter berserta ahli masih jauh dari yakin terhadap masalah kesehatan akibat gangguan wi-fi.

Dampak sinyal Wifi

Memang banyak orang-orang yang khawatir terhadap reaksi yang dialami seseorang yang alergi terhadap wi-fi ini, namun, hingga saat ini studi jangka panjang pun masih dilakukan. ara ahli pun meneliti secara ilmiah untuk benar-benar menemukan adanya diagnosis dari EHS tersebut, ungkap Editor Kesehatan Medis, Roshini Rajapaksa, MD, seorang profesor kedokteran di NYU School of Medicine, sekaligus pendiri Tula Skincare. Dilansir dari laman News Health. 

Namun tahukah Anda, ada beberapa orang yang memiliki alergi langka yang tidak memungkinkan dirinya untuk berada berdekatan dengan gadget dan WiFi?

Penyakit langka tersebut bernama Electro-hypersensitivity, pengidap penyakit ini juga biasa disebut EHS. Pengidap penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala non-spesifik, seperti kulit yang menjadi kemerahan, rasa kesemutan pada bagian tubuh tertentu, rasa kelelahan yang muncul mendadak, kesulitan berkonsentrasi, pusing, mual, gangguan pencernaan, dan sensasi tubuh yang rasanya seperti terbakar. WHO mengatakan, “Tidak ada dasar ilmiah untuk menghubungkan gejala EHS dengan gaya gerak listrik. EHS bukan diagnosis medis, juga belum jelas apakah merupakan masalah medis tunggal.”
Elektromagnetic Hypersensitif

Dilansir dailymail.co.uk - Baru-baru ini ditemukan sebuah kasus penderita EHS (Electro-hypersensitivity) yang berujung kematian. Seorangsiswi, Jenny Fry (15) dari Chipping Norton School di Oxfordshire, Inggris,ditemukan tewas di hutan. Melalui sebuah pemeriksaan diketahui bahwa selama ini korban menderita alergi terhadap WiFi sekolahnya yang membuat hidupnya sengsara.

Ibu korban, Debra menyatakan bahwa anaknya menderita EHS, hal itulah yang menyebabkan dia menderita kelelahan, sakit kepala dan masalah pada kandung kemih. Jenny sangat terpengaruh oleh koneksi internet nirkabel di Chipping Norton School di Oxfordshire, di mana dia adalah seorang murid di sana.

Jenny sering mengatakan bagaimana dia sering menyembunyikan dirinya di ruang kelas kosong dan hanya akan duduk di kursi tertentu dalam pelajaran sehingga ia akan jauh dari WiFi yang membuatnya alergi. Jenny mulai menunjukkan tanda-tanda EHS pada November 2012. Ibunya mengatakan, “Jenny semakin sakit dan terus seperti itu. Saya melakukan riset dan menemukan betapa berbahayanya WiFi bagi Jenny".

Related Posts

Load comments