Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2018 Ke-110

Pedoman Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 2018. Pada bulan Mei 2018 Kementrian Komunikasi dan Informatika telah mempublikasikan surat keputusan mengenai Pembentukan panitian penyelenggaraan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 tahun 2018. Salah satunya disitu terdapat Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkian Nasional ke-110 tahun 2018. Pedoman ini dapat kita gunakan untuk peringatan Harkitnas pada tanggal 20 Mei besok. Jika Anda bekerja di salah satu instansi pemerintahan atau pendidikan. Pedoman ini dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk melaksanakan upacara bendera pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tahun 2018 ini. 


Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei 2018. Namun semenjak tanggal 16 Mei 2018 seluruh pegawai negeri sipil maupun pegawai pemerintahan yang berstatus honorer telah mendapatkan instruksi untuk memakai baju batik guna untuk menyambut peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Namun tahukah kalian, bagaimana sebenarnya hari kebangkitan nasional ini awalnya bisa diperingati, dan siapa pencetusnya. Maka dari itu, simak informasinya langsung dari Pedoman dari Keminfo dibawah ini.

Logo Harkitnas 2018

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-110 TAHUN 2018


LATAR BELAKANG
Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa selain semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa dua hal mendasar yang melekat pada setiap insan Indonesia itu saja telah cukup, asal bersatu dalam cita-cita yang sama: Kemerdekaan bangsa.
Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin mencapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan yang mahakuat menghadang di depan. Boedi Oetama memberikan contoh bagiamana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal suku akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.
Boedi Oetomo menjadi satu penanda bahwa bangsa  Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden Pertama dan Ploklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, mengatakan bahwa dengan Boedi Oetomo untuk pertama kalinya kita mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan itu.
"Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan ide, satu naluri pokok daripada bangsa Indonesia.
Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagi bangsa. Cara baru itu ialahan cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan", ucap Soekarno.
Para pendahulu yang berkumpul itu memberikan yang erbaik bagi terbentuknya bangsa melalui organisasi. Bukan pertama-tama dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, mereka terus menghidup-hidupi api nasionalisme dalam diri masing-masing.
Seratus sepuluh tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesehatan, pendidikan, meski belum sempurna. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.
Kalau sekarang bangsa ini punya apapun yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabab lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun kita mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan.  Apalagi, kini ketika kita memiliki hampir segalanya untuk berbuat lebih bagi kebangkitan bangsa, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Pada awal tahun 2018 ini, Presiden Joko widodo menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus Pemerintah pada tahun 2019, menggantikan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada 2015-2018. Melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.
Bayangkan jika kita sepenuhnya berhasil membangun sumber daya manusia unggul dari seluruh dari 260-an juta lebih penduduk negeri ini. Bercermin dari Keberhasilan Boedi Oetomo menggalang ide nasionalisme mulai dengan segelintir orang seabad lalu, maka apa jadinya jika seluruh sumber daya manusia unggul kita saat ini berhimpun dalam ide nasionalisme yang sama, dalam cita-cita untuk kejayaan bangsa yang sama?
Kekayaan alam, betapapun, merupakan sumber daya yang terbatas Butuh segudang prasyarat untuk bisa dieksploitasi, pun selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya. Sedangkan sumber daya manusia kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangt luas utnuk dikembangkan. Kebangkita sumber daya manusia Indonesia secara bersama-sama dan kompak, tanpa terdistraksi oleh godaan-godaan yang kontraproduktif, akan membawa kepada kejayaan bangsa, selain secara otomatis bagi individu-individunya sendiri.
Oleh sebab itu tema "PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA MEMPERKUAT PONDASI KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DI ERA DIGITAL" dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkita secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.

TUJUAN
Tujuan peringatan 110 tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan jiwa nasionalisrne kebangsaan kita sebegai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bemegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai NKRI.

TEMA
Tema Peringatan 110 Tahun Kebangkitan Nasional adalah : 
"PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA MEMPERKUAT PONDASI KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DI ERA DIGITAL"

POKOK-POKOK KEGIATAN

Kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan 110 Tahun Harkitnas adalah : 
2. Seminar dan Dialog Interaktif
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menegakkan kerja nyata setiap anak bangsa dalam mendirikan dan mewujudkan nilai-nilai Kebangkitan Nasional.

3. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan 
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk :
  • Ziarah ke Taman Makam Pahlawan di daerah masing-masing
  • Di Jakarta, Ziarah dileaksanakan di TMP Kalibata
  • Ziarah juga dilaksanakan secara khusus ke Makam DR. Wahidin Sudiro Husodo dan Makam DR. Sutomo di Yogyakarta dan Surabaya oleh pimpinan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemda Provinal DIY dan Pemda Provinsi Jawa Timur.
  • Ziarah ke TMP dilaksanakan pada tanggal 19 atau 20 Mei 2018, disesuaikan di masing-masing daerah.
4. Bakti Sosial 
Pelaksanaan Bakti Sosial di Pusat dan Daerah disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing instansi.

5. Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi 
Kegiatan Koordinasi, publikasi dan dokumentasi didasarkan pada tema dan slogan dalam bentuk : Coverage News, Fasilitas satuan kerja dan kelompok masyarakat dalam memperingati Harkitnas, Baliho dan spanduk, Forum dialog di TV dan Radio dan Dokumentasi

Demikianlah tadi pedoman penyelenggaran yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang dapat dijadian sebagai acuan sehingga terjadi keseragaman dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2018

Related Posts

Load comments