Di kota ini hanya 3 sekolah yang akan melaksanakan UNBK


Peraturan berubah di kota ini hanya 3 sekolah yang bisa melaksanakan UNBK - Di Kota Solok, Sumatera Barat hanya ada tiga sekolah menengah pertama (SMP) yang bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer 2017.

Dodi Osmond, Kepala Dinas Pendidikan Solok menyebutkan tiga sekolah yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yaitu SMPN 2 Solok, yang akan berbagung bersama SMKN 1 Solok, SMPN 4 dan SMPN5 yang akan melaksanakan ujian di SMKN 2 Solok.

Awalnya Pemerintah Kota Solok akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diseluruh sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA)/ sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Solok. Karena peraturan dari pusat berubah sehubungan dengan sandi dan kata kunci yang hanya dimiliki ole sentra penyelenggara ujian, akhirnya pemerintah Kota Solok memutuskan hanya sebagian sekolah yang akan melaksanakan UNBK.

Total jumlah siswa SMP yang akan mengikuti UNBK adalah 712 orang, 362 siswa dari SMPN 2 Solok, 177 siswa dari SMPN 4 Solok dan 173 siswa dari SMPN 5 Solok.

Dan sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK adalah SMKN 1 Solok, SMKN 2 Solok, SMKN 3 Solok dan SMK Kosgoro.

Dan tingkat SMA/SMK yang akan mengikuti UNBK ada enam sekolah diantaranya SMAN 1 Solok, SMAN 2 Solok, SMKN 1 Solok, SMKN 2 Solok, SMKN 3 Solok dan SMK Kosgoro.

Dia juga mengatakan hal berikut "Sebenarnya SMPN 1 Solok juga ingin mengikuti UNBK, tapi karena jumlah siswa mencapai 410 orang tidak bisa menumpang di sekolah penyelenggara", dikutip dari Okezone.com.

Dia juga menjelaskan pembagian shift ketikan pelaksanaaan UNBK. Siswa sebanyak 410 orang akan mengikuti ujian dengan tiga shift, yang berarti 136 siswa untuk setiap shift, maka dari itu sekolah yang akan mengadakan UNBK harus menyiapkan unit komputer sebanyak 140 unit.

Untuk SMKN 1 Solok memiliki tujuh laboratorium komputer dan SMKN 2 Solok memiliki empat laboratorium komputer dimana setiap laboratorium memiliki sekitar 20 sampai 30 unit komputer.

"Untuk ikut UNBK, sekolah harus menyertakan seluruh siswa kelas tiga, tidak bisa separuh-separuh" ungkapnya.

Dia juga mengatakan tentang simulasi yang akan dilakukan menunggu perintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta menunggu pemberitahuan prosedur dan tata cara yang akan digunakan.

Baca juga Sistem Pendidikan berbasis Hindu jadi perhatian Gubernur Bali

Dan Dinas Pendidikan akan membantu setiap sekolah yang akan melaksanakan UNBK dengan mengirim teknisi yang akan membantu untuk menanggulangi masalah jaringan internet dan perangkat lainnya.

"Yang paling dibutuhkan adalah listrik yang tidak mati. Untuk itu kami akan minta surat dari wali kota untuk PLN agar memastikan listrik siap selama ujian berlangsung" tutupnya.

Related Posts

Load comments