Sistem penerimaan siswa baru akan diubah menjadi Zona


Sistem Rayon akan diganti menjadi sistem Zona - Sistem penerimaan siswa baru yang akan diubah menjadi zona bukan rayon hal ini sedang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Muhadjir Effendi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sistem itu akan dipertimbang dimana penerimaan siswa baru akan menggunakan pertimbangan seberapa jauh jarak anak dari sekolah. Dan dengan berlakunya sistem ini akan dihapus juga kastanisasi sekolah.

"Kalau sekarang, banyak sekolah favorit yang jadi rebutan. Dengan ini, tidak ada lagi istilah sekolah favorit atau tidak favorit" kata Muhadjir Effendi (Dikutip dari Republika.co.id).

Berlakunya aturan ini memaksa sekolah untuk menerima siswa yang pintar ataupun bodoh. Naun konsep ini belum bisa dijelaskan secara rinci karena sistem ini masih dalam perumusan.

"Ini pemerataan hak, tak boleh ada diskriminasi" tambahnya.

Sistem ini akan menerima siswa baru berdasarkan jarak dan waktu yang ditempuh seorang siswa dari rumah ke sekolah setiap harinya, Penjelasan dari Hamid Muhammad Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan menengah Kemendikbud.

Baca juga UNEJ persiapkan Mobil Listrik untuk maju ke SEM 2017

Ini yang dikatakan oleh Hamid Muhammad "Saat ini kan mempertimbangkan nilai. Kalau ini, yang penting anak mudah menjangkau sekolah".

Untuk jarak tempuh dan waktu yang akan digunakan sebagai ukuran penerimaan siswa baru ini akan diserahkan kepada pemerintah daerah. Ditentukan oleh pemerintah daerah karena kepadatan penduduk dari tiap daerah berbeda-beda.

Sistem ini akan diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan baik SD, SMP Sederajat, SMA Sederajat. Kemendikbud menargetkan sistem penerimaan siswa baru ini akan segera diterapkan pada tahun 2017 berbarengan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Related Posts

Load comments