Menteri Baru, Akankah Kurikulum Baru?

Menteri Baru, Akankah Kurikulum Baru - Sudah menjadi sebuah budaya bagi wajah dunia pendidikan di negara Indonesia bahwasanya dengan adanya pergantian Menteri Pendidikan baru, kurikulum pembelajaran berubah, dan muncul kurikulum baru. Banyak pihak yang mengeluhkan adanya pergantian kurikulum baru tersebut, mulai dari guru-guru di sekolah, para peserta didik di sekolah hingga ke orang tua. Namun sejatinya pergantian tersebut bertujuan untuk membuat pendidikan di negara Indonesia menjadi lebih baik. 

Menteri baru, akankah kurikulum baru?
Banner ucapan selamat kepada Mendikbud Baru

Pergantian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan - Pada hari Rabu, 27 Juli 2016 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah mengumumkan pergantian kabinet kerjanya. Dan posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang awalnya di jabat oleh Bapak Anies Baswedan kini akan diisi oleh Bapak Muhadjir Effendy, beliau adalah seorang Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pria yang lahir pada tanggal 29 Juli 1956 di Madiun tersebut dikenal sebagai seorang sosiolog yang ahli di bidang militer dan intelektual muslim. 

Profil Bapak Muhadjir - Muhadjir Effendy meraih gelar S-1 di IKIP Malang pada tahun 1982, kamudian melanjurkan studi S-2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Administrasi Publik hingga lulus pada tahun 1996. Dan kemudian mendapatkan gelar doktor (S-3) di Universitas Airlangga (Unair). Muhadjir Effendy menjabat sebagai rektor di UMM sebanyak 3 (tiga) kali, pada periode tahun 2000-2004, 2004-2008 dan periode 2008-Februari 2016. 

Program Unggulan Anies Baswedan - Pada saat baru menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Anies memiliki pekerjaan besar, karena dia diwarisi sebuah kurikulum yang baru seumur jagung dan membutuhkan banyak perbaikan untuk bisa menjadi sempurna, yaitu "kurikulum 2013" atau biasa disebut K13. Dan lama-kelamaan, kurikulum K13pun sudah bisa diterima oleh banyak kalangan dan sempat mendapatkan acungan jempol. Selama menjabat sebagai Mendikbud, Anies Baswedan juga memiliki program unggulan yang mendapatkan banyak apresiasi bagus dari masyarakat, diantaranya adalah:


UN Bukan penentu kelulusan

Dahulu kala, anak sekolah bisa menjadi stress dan bahkan bunuh diri, karena melihat hasil ujian nasionalnya tiba-tiba jelek dan tidak naik kelas, padahal dalam pelajaran dan ulangan sehari-hari nilainya tergolong bagus. Namun, semenjak tahun 2015 Bapak Anies Mengeluarkan kebijakan bahwasanya nilai Ujian Nasional (UN) bukan lagi sebagai penentu kelulusan. Dan hal tersebut juga disambut baik dari kalangan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. 

Ujian Nasional Perbaikan

Nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan seorang siswa, namun bagi mereka yang mendapatkan nilai dibawah standar pada saat UN harus memperbaikinya lewat UN Perbaikan. 

Hari Pertama Sekolah

Dari yang patut diacungi dua jempol yaitu adalah program Pertama Sekolah. Dimana para orang tua dihimbau untuk mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari program ini, salah satunya orang tua siswa bisa lebih perhatian kepada pendidikan anaknya maupun sekolahnya. 

Sebenarnya masih ada beberapa program Bapak Anies Baswedan yang berhasil mendapatkan hasil positif, namun keputusan dari Presiden untuk menggantinya tidak bisa dilihat sebagai kemunduran di dunia pendidikan. Alangkah baiknya jika kita sebagai warga negara yang baik, selalu mendukung rencana dan program kerja bapak Presiden Republik Indonesia. Dan semoga Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru bisa bekerja lebih baik lagi dan dapat memajukan dunia pendidikan di Indonesia. 

Pertanyaan yang banyak muncul dikalangan masyarakat adalah "Apakah akan ada kurikulum baru? setelah pergantian Menteri ini".

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat saja bagaimana sepak terjang Bapak Muhadjir Effendy dalam memajukan pendidikan di Indonesia ke depan.

Tetap berpikir positif, dan mensyukuri apa yang ada...

Related Posts

Load comments