Anak Pedagang Es Tebu ini Kuliah di UGM Tanpa Biaya

Anak Pedagang Es Tebu ini Kuliah di UGM Tanpa Biaya - Kisah sukses dan ispiratif kali ini datang dari seorang gadis yang bernama Ridha Wahyuningtyas. Gadis jogja yang memakai kerudung ini mempunyai semangat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang luar biasa. Meskipun kemampuan orang tuanya terbatas, namun semangat dan perjuangannya perlu diacungi jempol. Berkat kegigihannya akhirnya dia bisa diterima sebagai Mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM).

anak pedagang es tebu kuliah di UGM tanpa biaya
Ridha wahyuningtias (kerudung coklat) bersama keluarganya

Orang tua sungguh tidak percaya dan sempat merasa khawatir karena tidak sanggup membiayai anaknya kuliah. Impian gadis yang biasa di panggil dengan sebutan Tias tersebut adalah dapat belajar tentang ilmu kesehatan. Ketika di bangku sekolah, Dia merupakan anak yang aktif di kegiatan pramuka dan sering menangani keadaan medis darurat. Hingga pada akhirnya Dia dapat diterima di Fakultas Kedokteran UGM melalui beasiswa Bidikmisi. 

Sebelum mendaftar untuk program studi (Prodi) S1 Ilmu Keperawatan, ternyata Tias juga mencari tahu mengenai beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki Prodi berkualitas di bidang kesehatan, dan pada akhirnya diapun berminat untuk mendaftar di UGM. Karena merasa keadaan ekonomi keluarga sangat terbatas, dia pun sempat ragu, hingga ada salah seorang guru yag memberikan informasi mengenai beasiswa kuliah. "Katanya disuruh daftar saja dulu, kalau untuk masalah biaya ada banyak jalan. Bisa cari beasiswa untuk kuliahnya," katanya. 

Orang tua Tias sendiri sehari-hari adalah seorang pedagang es tebu. Sejak tahun 1992 ayah Tias berjualan es tebu di Alun-alun Kapuas. Penghasilan Jumadi (ayah Tias) hanya bisa dibuat untuk menghidup istri dan empat anaknya. Apalagi semenjak Ia dilarang berjualan di Alun-alun, otomatis penghasilannya menurun drastis. "Sekarang saya hanya bisa berjualan di depan gang, berjemur dari pagi sampai sore di pinggir jalan. Tapi pendapatannya ya memang jauh lebih sedikit," katanya. 

Orang tua Tias sangat bersyukur sekali, karena meskipun keadaan mereka terbatas namun pendidikan anak-anak mereka adalah hal yang paling utama. Terbukti, mereka bisa menyekolahkan kedua anaknya yang lebih tua hingga ke jenjang perguruan tinggi. Kedua kakak tias juga melanjutkan pendidikan tinggi di Pontianak. "kalau untuk kebutuhan lain, itu bisa dihemat-hemat. Yang penting anak-anak saya bisa sekolah," tambahnya.

Iapun juga mendoakan Tias agar dapat menuntut ilmu dengan baik, memperoleh apa yang ia cita-citakan, serta nantinya dapat menggunakan ilmunya untuk kebaikan banyak orang. 

*dilansir dari laman ugm.ac.id

Related Posts

Load comments