JK: Pendidikan Tolak Ukur Kemakmuran Bangsa

Pendidikan Tolak Ukur Kemakmuran Bangsa - Judul artikel tersebut adalah salah satu tema yang sempat disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden kita, M. Jusuf Kalla (JK) dalam acara Dialog Nasional Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung PGRI Jakarta, Jum'at tanggal 27 Mei 2016. Pak JK juga menggaris bawahi tentang pentingnya peran guru dalam meningkatkan pembangunan dan perekonomian bangsa Indonesia. Pak JK juga mengatakan bahwasanya capaian suatu bangsa untuk menjadi makmur, tolak ukurnya adalah mutu pendidikannya. Jadi, jika bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang makmur, mutu pendidikannya harus diperbagus dahulu. 

Dialog Pendidikan Bersama Yusuf Kalla
Wapres JK, MenPANRB serta Plt.Ketua PGRI serta peserta Dialog Nasional

Sektor pendidikan menjadi pusat dari segala perubahan sebuah bangsa, termasuk perubahan perekonomian juga. Karena dunia pendidikan menjadi pusat, maka guru sebagai orang yang mendidik (pendidik) harus mengikuti perubahan dan selalu mengupdate ilmunya. Pasalnya, ilmu bersifat dinamis, maka dari itu guru harus dapat meningkatkan kemampuan dirinya.

Salah satu kemampuan yang harus ditingkatkan salahsatunya yaitu mampu beradabtasi dengan perkembangan teknologi. Karena, membangun sebuah ekonomi industri pasti ada hubungannya dengan kemajuan teknologi, meskipun teknologi tidak bisa menggantikan posisi guru sebagai pendidik. 

"Hampir Semua bangsa melakukan upaya untuk meningkatkan upaya untuk meningkatkan ekonomi bangsa, dan pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perubahan itu," Kata pak JK dalam dialog Nasional di Gedung PGRI. 

Pemerintah telah menetapkan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, namun besaran dari presentasi tersebut tergantung pada kondisi keuangan negara. "Anggaran pendidikan akan besar jika ekonomi tumbuh", kata Pak JK yang didampingi Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi dalam acara yang bertajuk memajukan pendidikan Nasional dan Peningkatan Peran PGRI di tengah Perubahan. pernyataan pak JK tadi untuk menjawab aspirasi PGRI tentang bagaimana memperbaiki mutu dan kesejahteraan para Guru.

"Ini adalah sebuah rantai bahwa perkembangan ekonomi digerakkan produktivitas, produktivitas didukung teknologi, teknologi didapatkan dari pendidikan. Pendidikan siapa yang menentukan?.. Guru," tambahnya.

Bapak M. Jusuf Kalla juga meminta para guru untuk menyesuaikan diri dengan alam ilmu yang berkembang. Telah kita akui bersama bahwa pendidikan guru sekarang jauh lebih baik dari pada beberapa puluh tahun lalu. Namun demikian, guru berpendidikan saja tidak cukup. Menurut JK, untuk membangun pendidikan memang harus didukung oleh sistem dan sarana.

Pemerintah telah berupaya melakukan pembaharuan di bidang kurikulum, jika dilihat dari segi kurikulum. Sedangkan dari segi sarana dan prasarana, pak JK juga mengakui bahwa sarana belajar di Indonesia masih tergolong kurang. Masih ada saja gedung sekolah yang rusak. Tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak, palingan hanya ada satu atau dua disebuah wilayah. Kondisi sekarang sudah lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. 

Wapres JK berharap, ditengah keinginan para guru untuk dapat mendapatkan kesejahteraan yang terus meningkat, guru juga tetap harus berupaya meningkatkan kualitas mengajarnya. Sebab tantangan yang di dapat generasi mendatang jauh lebih berat dan menjadi tugas guru untuk bisa menyiapkan peserta didiknya menjadi generasi yang berkualitas. 

Sementara itu, usai dialog nasional pendidikan, Menteri Yuddy mengungkapkan bahwa Kementrian PANRB memberikan perhatian serius terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui dukungan pengadaan guru yang berkualitas. 


"Saat ini kita tengah memoratorium pegawai, namun untuk formasi guru kita kecualikan. Ini sebagai bukti komitmen pemerintah terhadap pendidikan. Kita berikan prioritas utama untuk guru garis depan yang nantinya akan ditempatkan daerah terluar dan terpencil", ujar Menteri Yuddy. 
Baca Juga: Guru Garis Depan 2016

Yang diharapkan oleh para semua guru adalah agar tunjangan profesi melekat secara otomatis pada gaji. sebab selama ini proses pencairan tunjangan profesi guru sering berbenturan dengan aturan yang berbelit-belit dan waktunya yang cukup lama. 
Baca Juga: Tunjangan Fungsional Guru Honorer 2016

Dialog Nasional di gedung PGRI ini dihadiri oleh pengurus PGRI seluruh Indonesia dalam rangka perayaan hari Pendidikan Nasional. 

sumber: menpan.go.id

Related Posts

Load comments