Instruktur Nasional Sosialisasi Kurikulum 2013 Terbaru


Sosialisasi Kurikulum 2013 terbaru. Ratusan Intruktur Nasional telah Mensosialisasikan Kurikulum 2013 seiring dengan revisi terbaru mengenai kurikulum 2013 pada pertengahan bulan maret ini. Revisi terbaru kurikulum 2013 tidak banyak mengubah poin-poin lama yang terdapat pada kurikulum 2013 sebelumnya. Poin utama yang mengalami perubahan pada kurikulum 2013 terbaru adalah meningkatkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). 

Beberapa point yang berubah pada kurikulum 2013 terbaru adalah mengenai proses penilaian sosial dan keagamaan kepada siswa yang hanya cukup dilakukan oleh guru PPKn dan guru agama-budi pekerti saja. Selain itu, guru seharusnya tidak membatasi proses berpikir siswa. Meskipun anak SD, dia diperbolehkan berpikir sampai pada proses menciptakan sesuatu, namun tentu dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan usianya. 

Baca Juga: 4 Poin penting Revisi Kurikulum 2013 terbaru

Berkaitan dengan perubahan yang terdapat pada kurikulum 2013 pada dunia pendidikan di negara Indonesia, Sebanyak 698 instruktur nasional akan melatih 285 ribu guru dan kepadlaa sekolah di seluruh wilayah Indonesia. Mereka terpilih dari 666 peserta pelatihan instruktur nasional. 

"Awalnya ada 666 peserta yang ikut pelatihan instruktur nasional K-13. Namun setelah dilakukan berbagai penilaian, yang lulus hanya 598 orang," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad. 

Instruktur kurikulum 2013 tersebut akan dinilai oleh narasumber nasional berdasarkan tiga aspek. Yaitu paradigma dan pemahaman yang memiliki bobot 20 persen, kemampuan fasilitasi (40 persen), dan sikap (40 persen).

Kemampuan fasilitasi yang dinilai meliputi komunikasi yang efektif dan kreatif. Sedangkan aspek sikap mencakup keterbukaan, sikap pembelajar, dan ketangguhan.

"Proses pelatihan insruktur nasional ini berbasis aktivitas, yaitu partisipasi aktif seluruh peserta saat sesi pelatihan berlangsung,” ujar Hamid. 

Instruktur nasional yang akan mengikuti pelatihan diantaranya terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, widyaiswara, dan dosen yang tergabung dalam tim pengembang kurikulum tingkat provinsi.

Related Posts

Load comments