Bangsaku.web.id - Asal Mula Tahun Kabisat. Pada bulan Februari tahun 2016 ini terdapat tanggal yang berbeda dengan tanggal-tanggal di bulan februari pada umumnya. Iya, pada bulan februari tahun 2016 ini terdapat tanggal 29 yang bertepatan pada hari Senin. Pada tahun yang terdapat tanggal 29 di bulan februari disebut tahun Kabisat. Tahukah Anda, bagaimana asal-muasal tahun kabisat?, simaklah info selengkapnya dibawah ini.
Penambahan tanggal 29 pada bulan februari menyebabkan jumlah hari dalam satu tahun yang biasanya berjumlah 365 hari menjadi 366 hari, hal inilah yang disebut tahun kabisat.
Tahun kabisat ini terjadi setiap empat tahun sekali. Keunikan tahun kabisat seperti ini sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu pada zaman Julius Caesar yang memimpin kekaisaran Romawi.
Asal Mula Tahun Kabisat. Perhitungan tahun kabisat ini bermula dari kebingungan dalam penanggalan yang tidak tepat dimana bumi membutuhkan waktu yang tidak genap dalam mengelilingi matahari. Pada saat itu, Julius Caesar meminta Sosigenes (seorang ahli perbintangan) untuk membuat penanggalan yang benar-benar tetap. Karena setelah ditelusuri ternyata satu tahun di bumi berjumlah 365,25 hari. Kemudian jumlah tersebut ditetapkan menjadi 365 hari. Selebihnya kemana?
Sosigenes menggabungkan selebihnya menjadi 1 hari dalam tiap empat tahun sekali. Dan setiap lebihnya itu menjadi 1 hari dan ditambahkan pada bulan Februari menjadi tanggal 29, pada saat itulah disebut tahun Kabisat.
Bulan Februari merupakan bulan terakhir, karena King Numa Pompilius menambahkan bulan Januari dan Februari untuk menambahkan jumlah bulan yang sebelumnya ada 10. Karena bulan Februari merupakan bulan yang terakhir, maka penambahan 1 hari tersebut dimasukkan pada bulan Februari.
Setelah digunakan selama kurang lebih 1500tahun, penanggalan ini ternyata menimbulkan masalah. penanggalan ini kembali menimbulkan masalah. Pasalnya, setelah 1500 tahun, kesalahan penghitungan ini jadi selisih 10 hari, menurut perhitungan dokter Aloysius Lilius, astronomer Italia abad ke-16.
Akhirnya Paus Gregorius XIII mengubah ketentuan penambahan dan membuat kalender Gregorian. Dalam aturan ini mereka memutuskan untuk menerapkan kriteria tahun kabisat. Melalui penetapan ini, tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat. Hanya, ini tak berlaku untuk abad baru atau kelipatan 100, tahunnya harus habis dibagi 400. Penanggalan ini diresmikan pada tahun 1582.