Siswi MTs Ciptakan Alat Pembasmi Bakteri Sapi Perah

Siswi MTs Ciptakan alat pembasmi bakteri sapi perah

Bangsaku.web.id - Siswi MTs Ciptakan Alat Pembasmi Bakteri Sapi Perah. Prestasi yang patut kita banggakan kali ini datang dari seorang siswi yang masih belajar di Madrasah Tsanawiyah atau sekolah setingkat SMP yang sudah berhasil menciptakan alat pembasmi bakteri sapi perah. Tentunya para peternak sapi perah tidak perlu khawatir lagi dengan bakteri dan penyakin mastistis yang diderita binatang ternaknya. Mereka sangat terbantu sekali dengan adanya alat ini. 

Mastistis adalah penyakit radang pada ambing bagian dalam yang disebabkan oleh mikroorganisme pada ternak sapi perah (Hidayat, dkk.2002). Mastistis dapat menurunkan produksi susu baik kuantitas dan kualitas susu (Bath, Dickinson, Tucker, Appleman.1985). Sebagaian besar mastistis disebabkan oleh masuknya baktri patogen melalui lobang puting susu ke dalam ambing dan berkembang di dalamnya seingga menimbulkan reaksi radang. 
Baca juga: Berangkat sebelum matahari terbit untuk dapatkan Cumlaude
Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai penyakit Mastistis pada sapi perah. Namun, kiri para peternak bisa bernafas dengan lega karena siswi MTsN 1 Malang berhasil menciptakan alat pembasmi bakteri sapi perah. Alat tersebut dikreasikan oleh Nalita Livia Handradevi (13 tahun) dan Amelia Putri Wulandari (14 tahun).

Menurut Natalia, alat ini juga menjadikan susu sapi perah lebih aman dikonsumsi. "Selama ini peternak menyuntikkan antibiotik ke sapi untuk melenyapkan bakteri akibatnya susu jadi mengandung bahan kimia," ujar siswi kelas 8 ini.

Amelia juga menerangkah bahwa alat pembasmi bakteri ini sangat mudah dioperasikan. Peternak cukup menempelkan alat pada kalenjar susu sapi setiap pagi dan sore selama empat hari berturu-turut. Lamanya penempelan hanya beberapa menit tergantung tingkat keakutan penyakit. 

Biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat pembasmi bakteri susu sapi ini tidak mahal. Kurang lebihnya hanya Rp. 400.000,00-. Harga itu tentu sangat terjangaku bagi para peternak sapi, apalagi bentuknya hanya seukuran kotak sepatu, sehingga memudahkan pengguna membawanya kemana saja. 
Baca juga: Usia 19 tahun lulus UI dengan IPK Tertinggi
Inovasi yang diciptakan siswi MTsN 1 Malang ini diganjar Medali Emas Bidang Teknologi pada Indonesian Science Profek Olympiad (ISPO) 2016 yang di gelar di Semarang pada tanggal 20-21 Februari kemaren. 

Alat ini juga sudah diuji di Laboratorium Universitas Brawijaya, selain itu alat tersebut juga telah dilakukan Uji Lapangan di Peternakan Dua Malang selama dua minggu. 

Menurut guru pembimbing siswa MTsN 1 Malang, Lailatul Chusniah, ada 500 laporan penelitian yang dipamerkan dan dilombakan di ISPO 2016. Dari jumlah itu, diambil 82 laporan untuk masing-masing 6 bidang. Laporan penelitian siswa MTsN 1 Malang masuk dalam bidang Teknologi. Dari 82 Laporan tersebut disaringlah menjadi 15 Finalis. Dan satu-satunya finalis dari tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah MTsN 1 Malang. Peserta lainnya adalah tingkat SMA.

Atas inovasi tersebut, kedua siswi MTsN 1 Malang mendapatkan medali emas, piagam dan uang penghargaan sebesar 2 juta rupiah.

Related Posts

Load comments