Guru di Daerah Terpencil Mendapatkan Rumah Dinas

Guru di Daerah Terpencil - Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku dan budaya, negara indonesia juga mempunyai daerah yang luas dan terletak diantara pulau-pulau dan laut yang luas. Dengan jenis geografi yang seperti itu, pendidikan di indonesia tidak bisa merata. Kualitas pendidikan anak di kota dan di daerah yang terpencil, tertinggal pasti sangatlah berbeda. Namun sekarang pemerintah mempunyai program pemerataan pendidikan melalui Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau lebih dikenal dengan sebutan SM3T. Namun demikian, kisah para guru yang mengajar di daerah terpencil sangatlah patut untuk diteladani pengorbanan dan perjuangannya, bahkan Pemerintahpun siap memberikan gaji yang cukup dan menjadikannya sebagai Pegawai negeri Sipil. 

Guru Daerah Terpencil

Guru Daerah Terpencil dapat Rumah Dinas. Para guru sekolah dasar daerah terpencil akan mendapatkan rumah dinas. Pemerintah daerah Maluku Utara (Malut) misalnya, akan segera membangun rumah dinas bagi para guru di Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).
"Untuk tahun ini, pemkab akan membangun 12 unit rumah dinas sekolah untuk guru-guru," kata Kepala Bidang Program Dinas Pendidikan (Disdik) Halbar, Lutfi Alwi di Ternate, Selasa (12/1/2016).

Baca Juga: 
Menurut dia, pembangunan rumah dinas tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan para guru yang ditugaskan di daerah tersebut. Pasalnya, banyak guru yang ditugaskan di Lolada tidak memiliki rumah sendiri. Akibatnya, banyak yang lebih memilih tidak bertugas di daerah terpencil sehingga proses belajar mengajar terganggu.

"Jadi tujuannya, untuk pemerataan guru dan dapat menjawab persoalan guru karena tidak ada tempat tinggal yang layak apalagi pertimbangannya berada di daerah terpencil," katanya.

Lutfi mengatakan anggaran pembangunannya berasal Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu, pada 2016 Disdik Halbar mendapat anggaran Rp8,83 miliar untuk 12 rumah dinas guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Loloda, pembangunan perpustakaan di 11 SD, pembangunan baru 20 ruang kelas SD, rehab sedang sanggar kegiatan belajar di tujuh sekolah, serta rehab 18 SD.

"DAK tahun 2016 diprioritaskan untuk SD, sedangkan SMP dan SMA tidak masuk, karena kouta DAK yang masuk hanya SD," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Halbar Hi Husen Abdul Fatah mengatakan, pembangunan rumah dinas untuk para guru di daerah terpencil layak menjadi prioritas. "Sebab, banyak guru di Kecamatan Loloda berasal dari luar daerah, maka menjadi perhatian pemerintah daerah dan sangat penting adanya perhatian serius pemerintah pusat agar dapat direalisasi, apalagi pemerintah pusat juga mengetahui Halmahera Barat merupakan daerah tertinggal sehingga pendidikan perlu didorong," paparnya. (dilansir dari Okezone.com)

Itulah tadi sedikit informasi mengenai kisah perjuangan guru yang mengajar di daerah terpencil, So.. janganlah takut untuk menjadi guru di daerah pedalaman, terpencil atau terpelosok. Jika Anda sungguh-sungguh dalam memberikan ilmu untuk mendidik putra-putri bangsa, pastinya Pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan menghargai hasil jerih payah para guru-guru. Guru adalah pahlawan Tanda Jasa. Hidup Guru, semoga kebaikanmu mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Tuhan YME. Amiiin.

Related Posts

Load comments